Senin, 31 Januari 2011

Contoh Skripsi Persepsi dan Pengetahuan Siswa tentang Orang Utan

BAB I
PENDAHULUAN

Di alam, orangutan dijumpai hidup pada habitat hutan hujan dataran rendah secara semi soliter dan arboreal, orang utan ditemukan banyak mengkonsumsi buah sebagai makanan utamanya. Saat ini populasi orangutan di habitatnya mengalami penurunan secara drastis dalam beberapa dekade terakhir dan belakangan ini penurunan populasi yang terjadi cenderung semakin cepat. Menurut Sumatran Orangutan Societies (SOS, 2010), Data terbaru menyebutkan bahwa sekarang hanya ada 6500 orangutan yang tersisa di Alam liar. Orangutan Sumatra telah masuk dalam klasifikasi Critically Endanger dalam daftar IUCN. Populasinya menurun drastis dimana pada tahun 1994 jumlahnya mencapai lebih dari 12.000, namun pada tahun 2003 menjadi sekitar 7.300 ekor. Data pada tahun 2008 melaporkan bahwa diperkirakan jumlah Orangutan Sumatra di alam liar hanya tinggal sekitar 6.500 ekoR

Orang utan (pongo pymakus) ialah satu – satunya spesies kera besar yang masih hidup di asia. Bukti fosil memberi petunjuk bahwa pada masa pleitosen orang utan tersebar relatif luas. Dapat dijumpai di seluruh asia tenggara, dari pulau jawa di ujung selatan sampai ujung utara pegunungan Himalaya dan cina bagian selatan.(goldikas, 1984:2).
Akan tetapi saat ini orang utan hanya ditemukan di Kalimantan dan di bagian utara Sumatra, populasi orang utan di kedua pulau tersebut terdiri dari dua spesies yaitu orang utan Sumatra (pongo pymacus abelii) dan orang utan Kalimantan (pongo pymacus pymacus) (Almoko dalam Indrawan et.al : 2007:235).
Penyebab utamaterjadinya penyempitan daerah sebaran adalah karna manusia dan orang utan menyukai tempat hidup yang sama,terutama dataran alluvial disekitar daerah aliran sungai dan hutan rawa gambut. Pemanfaatan lahan tersebut untuk aktivitas social ekonomi, dan budaya manusia umumnya berakibat fatal bagi orangutan (soehartono et.al. 2007:1).
Penurunan populasi orangutan tersebut terjadi karena hutan yang menjadi habitatnya telah dirusak dan hilang oleh penebangan liar, konversi lahan untuk perkebunan, kebakaran dan perburuan. Kondisi yang sangat mengkwatirkan tersebut telah menempatkan orangutan sumatra ke dalam kategori kritis/sangat terancam punch (Critically endangered) di dalam daftar merah IUCN (2010), sebuah badan dunia yang memantau tingkat keterancaman jenis secara global. Di tingkat nasional, orangutan dilindungi keberadaannya oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, termasuk turunannya yaitu Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa liar dan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa liar.(Soehartono, et al., 2007:8)
Berbagai usaha penegakan hukum perlindungan orangutan dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan keberadaan orangutan, salah satunya adalah dengan jalan menangkap para pemburu, penyelundup dan pemelihara ilegal orangutan, Berta menyita orangutan yang mereka miliki sejalan dengan usaha pemulihan kondisi populasi orangutan, karena diharapkan mampu menciptakan efek jera bagi pelanggar hukum tersebut. Selain itu orangutan sitaan tersebut memiliki potensi untuk dilepas-liarkan kembali atau. Reintroduksi.
Dalam dua dekade terakhir ini usaha penyitaan orangutan tersebut selalu dilanjutkan dengan usaha rehabilitasi dan reintroduksi karena diharapkan nantinya orangutan-orangutan sitaan yang telah direhabilitasi dapat berkembang menjadi populasi baru, sehingga pada akhimya dapat membantu pemulihan populasinya, di alam. Khusus orangutan Sumatra, reintroduksi telah dilakukan mulai tahun 2002 sampai sekarang oleh Departemen Kehutanan bekerja sama dengan Sumatran Orangutan (SCOP) dan Frankfurt Zoological Society (FZS).
Selain dengan program rehabilitasi dan reintroduksi orangutan, upaya pelestarian orangutan perlu dilakukan secara menyeluruh, termasuk dengan memberikan pendidikan mengenai orangutan bagi generasi muda khususnya siswa-siswa di Sekolah. Materi Pendidikan lingkungan, termasuk konservasi orangutan sangat baik jika diterapkan di Sekolah-Sekolah yang berdekatan langsung dengan habitat orangutan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini melalui bangku Sekolah akan pelestarian orangutan, dan menurut Soehartono (2007:24) kesadaran ini akan membuat masyarakat menghentikan dan mengurangi pengrusakan habitat orangutan seperti pembalakan liar dan sekaligus melestarikan orangutan, Berta brewer (2010:577) konservasi orangutan membutuhkan lebih banyak partisifasi orang.
Sebelum melaksanakan program ini di Sekolah-Sekolah, perlu diketahui bagaimana persepsi dan pengetahuan siswa mengenai orangutan, untuk itu perlu diadakan penelitian mengenai mengenai persepsi dan pengetahuan siswa terhadap orangutan Sumatra, terutama di sekitar wilayah yang menjadi habitat orangutan.

1.2. Rumusan masalah
1.      Bagaimana, persepsi siswa-siswa disekitar TN Bukit tigapuluh terhadap orangutan sumatra
2.      Bagaimana pengetahuan siswa-siswa disekitar TN Bukit tigapuluh terhadap orangutan sumatra.
1.3. Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui persepsi siswa-siswa terhadap orangutan sumatra
2.    Untuk mengetahui pengetahuan siswa-siswa terhadap orangutan sumatra
3.    Untuk mengetahui perbedaan persepsi dan pengetahuan siswa-siswa terhadap orangutan sumatra
1.4. Kegunaan hasil penelitian
1.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kazanah ilmu pengetahuan, wawasan yang di harapkan dapat bermanfaat dalam usaha pelestarian orang hutan
2.      Sebagai bahan masukan untuk memasukkan pendidikan konservasi kedalam kurikulum sekolah saat ini

1.5. Asumsi penelitian

Asumsi yang di ajukan dapam penelitian ini adalah bahwa siswa-siswa di sekitar taman  nasional bukit tigapuluh memiliki persepsi dan pengetahuan yang sangat bervariasi terhadap orangutan. Perbedaan pengetahuan dan persepsi tersebut berpengaruh terhadap pelestarian orangutan di taman anasional bukit tigapuluh
 
1.6 ruang lingkup dan keterbatasan penelitian
Ruang lingkup penelitian
1.      Penelitian difokuskan pada pengumpulan data yang berkaitan dengan persepsi dan pengetahuan siswa tentang orang utan.
2.      Penalitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer di lakukan dengan wawancara terstruktur dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data skunder diperoleh dari studiliteratur serta sumber data lainnya mengenai orang utan.

1.7. Keterbatasan penelitian
1.      Responden dalam penelitian ini adalah siswa – siswa laki – laki dan perempuan kelas 2 SMA.
2.      Lokasi penelitian dilakukan di dua kabupaten, yaitu kabupaten tebo dan kabupeten tanjung jabung barat YANG TERDIRI DARI 4 SMA yang berada dalam kecamatan yang langsung berbatasan dengan TNTB. Kabupaten tebo terdiri dari 2 kecamatan yaitu sumai dan tebo ilir.sedangkan kabupaten tanjung jabung barat terdiri dari 2 kecamatan yaitu tungkal ulu dan kecamatan merlung.

1.8.. definisi operasional
Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kemampuan siswa untuk mengingat fakta, symbol atau informasi orang utan
1)      Persepsi pada penelitian ini ialah proses pemahaman siswa ataupun pemberian makana atas suatu informasi terkait orang utan
2)      Orang utan adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia. Khususnya di pulau sumatera dan Kalimantan.
3)      Konservasi adalah berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasi dalam pengertian sekarang, wring diter emahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana).
4)      Pendidikan lingkungan adalah kekuatan dan pilar utama keberhasilan konservasi. Pendekatan pendidikan lingkungan kognitif (sadar), afektif (memahami) dan psikomotorik (perubahan perilaku) berdampak langsung pada upaya konservasi

Related Post



0 komentar:

 

BUSINESS NEWS Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template